CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 07 November 2012

Cerpen "Piring Baru"


Bunda mengingatkan bahwa supaya Tian tidak lupa mencuci piring sebelum bunda ke pasar. Tian mengatakan bahwa dia sedang membaca buku dan mengingikan kak Debi yang menggantikan dia bekerja. Tian berfikir bahwa seharusnya kak Debi yang mengerjakan sema itu karena kak Debi yang lebih dewasa, sementara Tian masih kelas 4 SD dan harus mengerjakan PR nya. Akhirnya Tian pun bersantai santai di kamar. Setengah jam kemudian, bunda pun datang dari pasar dan Tian buru –buru berpura-pura tidur. Tiba-tiba Tian mendengar bahwa bunda mengeluh karena Tian belum menyelesaikan pekerjaan yang di perintah bunda. Bunda pun datang ke kamar Debi dan menasihatinya bahwa jika nanti Debi sudah kuliah dan nge-kost, ia tidak kaget akan pekerjaan rumah yang harus ia jalani. Seketika Tian berkata bahwa nanti jika ia sudah kuliah , ia ingin tidak usah repot-repot mengerjakan pekerjaan seperti itu dan berfikiran untuk membeli makan di luar saja. Lima belas menit kemudian Tian keluar dari kamar dan menyangka piring-piring dan gelas kotor sudah bersih . Dilihatnya bunda dan kak Debi sedang asyik menyiangi sayuran. Tiba-tiba bunda memanggil Tian untuk makan siang. Disaat itu Tian heran piring yang ia lihat berubah menjadi piring rotan yang dialasi daun pisang yang terdapat di meja makan. Bunda mengatakan bahwa bunda bosan akan keadan piring makan dirumah memakai piring yang terbuat dari kaca dan berkata jikalau sudah selesai makan, daun pisangnya bisa langsung di buang. Tian sangat senang dengan pernyataan tersebut, ia berfikir bahwa dengan seperti itu, ia tak perlu susah payah untuk mencuci piring lagi. Ternyata kebiasaan makan dengan piring rotan beralas daun pisang berlanjut pada sesi makan malam dan sesi keesokan harinya. Keesokan harinya Tian meminta bunda untuk memasak sup makanan kesukaannya, karena dari kemarin ia tidak makan sup. Biasanya bunda selalu memasak sup. Sup ayam, sup sapi, sup ikan, atau sup seafood, berganti-ganti setiap hari. Bunda menoleh dan berkata bahwa piring rotan yang mereka gunakan itu tidak cocok untuk makanan berkuah karena piring tersebut tidak cekung dan nyaris datar. Tian merasa keadaan yang biasa saja selama 2 hari , bunda memasak hidangan kering. Pada saat hari ke lima Tian mengusul untuk mengubah piringnya seperti semula karena ia ingin memakan sup lagi. Bunda tersenyum sambil menanya Tian mengapa ia ingin mengubah piring, padahal Tian senang jika tidak mencuci piring. Tian terdiam malu. Ternyata dibalik semua itu bunda mempunyai maksud, bunda membeli piring baru karna Tian sering menghindar dari tugas. Akhirnya Tian menyadari dan berjanji tidak akan malas lagi mencuci piring. Keesokannya bunda memasak sup kesukaan Tian dan Tian pun menepati janjinya untuk mencuci piring hari ini, juga hari-hari selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar